Tanaman penghasil gula merah dan ethanol yang banyak dibudidayakan adalah Tebu, Kelapa deres, Aren (enau) dan Siwalan (lontar) serta Nipah. Meskipun yang disebut terakhir ini luasan dan produksinya masih rendah. Sementara itu beberapa jenis tanaman lainnya yang juga berpotensi menghasilkan ethanol antara lain Singkong (cassava), Sorgum, Ubi jalar, Jagung, dan Jarak pagar.
Tanaman aren dapat dikategorikan sebagai tanaman serba guna. Bunga jantannya bila disadap menghasilkan nira rata - rata 15 lt/hari tiap pohonnya. Setiap 10 lt nira aren dapat menghasilkan 1 kg gula merah. Setiap 20 lt nira aren setara dengan 1.3 lt bioethanol. Setiap pohon aren dapat menghasilkan 15 - 20 lt nira/hari. Tanaman aren mulai berproduksi umur 8 - 10 tahun, disadap setiap hari (pagi dan sore) masa sadap 3 - 5 tahun, masa produktif 2 - 4 tahun. Sepanjang masa produktifnya jumlah mayang yang disadap 15 - 20 buah.
Bunga betina yang masih muda dapat dijadikan kolang kaling 100 kg/pohon setiap tahun sebagai tanaman penyegar favorit, terutama selama bulan puasa bagi umat Islam. Pohon aren dapat menghasilkan ijuk rata - rata 2 kg/tahun setiap pohon, dapat dipanen pada umur 2 - 9 tahun. Bila tidak disadap, tanaman aren dapat menghasilkan tepung 40 kg/pohon. Tanaman aren yang sudah tidak produktif batangnya dapat dipakai kayu bakar. batang kayu tua dapat digunakan sebagai bahan mebel dan kerajinan tangan tekstur yang khas (eksotik).